Saturday, April 15, 2017

PENGERTIAN, JENIS-JENIS DAN CONTOH LEGENDA

LEGENDA
Menurut Buku Sari Kata Bahasa Indonesia, Legenda adalah cerita rakyat zaman dahulu yang berkaitan dengan peristiwa dan asal usul terjadinya suatu tempat. Contohnya: Sangkuriang, Batu Menangis, dan Legenda Pulau Giliraja. 
Definisi Dan Pengertian Legenda sendiri adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang ceritanya dihubungkan dengan tokoh sejarah, telah dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokohnya. Bila melihat dari Definisi Dan Pengertian Legenda maka Legenda dapat di bagi menjadi empat kelompok.



Legenda dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Legenda keagamaan
Di dalam legenda keagamaan banyak kita jumpai kisah-kisah para wali penyebar Islam, misalnya, Sunan Kalijaga dan Syekh Siti Jenar di Jawa, sedangkan di Bali dapat kita temui legenda tentang kisah Ratu Calon Arang.

2. Legenda kegaiban
Legenda ini berkisah tentang kepercayaan rakyat pada alam gaib, misalnya kerajaan gaib orang Bunian di rimba raya Sumatra, kerajaan gaib Pajajaran di Jawa Barat, kerajaan gaib Laut Kidul di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dan Si Manis Jembatan Ancol dari Jakarta.

3. Legenda perseorangan
Legenda perseorangan menceritakan tokoh tertentu yang dianggap pernah ada dan terjadi, misalnya Sabai nan Aluih dan Si Pahit Lidah dari Sumatra, Si Pitung dan Nyai Dasima dari Jakarta, Lutung Kasarung dari Jawa Barat, Rara Mendut dan Jaka Tingkir dari Jawa Tengah, Suramenggolo dari Jawa Timur, serta Jayaprana dan Layonsari dari Bali.

4. Legenda lokal
Legenda lokal adalah legenda yang berhubungan dengan nama tempat terjadinya gunung, bukit, danau, dan sebagainya. Misalnya, legenda terjadinya Danau Toba di Sumatra, Sangkuriang (legenda Gunung Tangkuban Parahu) di Jawa Barat, Rara Jonggrang di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Ajisaka di Jawa Tengah, dan Desa Trunyan di Bali.



Berikut kami sajikan contohnya.
ASAL USUL DESA JATIREJO 
Pada zaman dahulu, di sebuah hutan belantara, hiduplah seorang kakek. Kakek tersebut bernama Ngremo Raharjo, yang sering di sapa ki Rejo. Beliau hidup sendiri dengan memakai kalung tasbih di lehernya dan seekor naga kesayangannya. Musim hujan akan segera datang. Ki Rejo nampak bingung. Lalu ditanyai naga, “Apa yang kau fikirkan?” ujar naga. Kakek hanya terdiam dan menatap langit yang mendung. Naga mengerti maksud kakek. Lalu sang naga mengajaknya ke hutan di sebelah selatan untuk mengambil kayu jati yang akan dijadikan sebuah rumah untuk berteduh selama musim hujan. Ki Rejo pun mengambil kayu sebanyak-banyaknya untuk dijadikan rumah. Dan kakek mengerjakan dengan naga. Mukjizat dalam satu malam rumah dapat berdiri kokoh. Pada pagi hari, kakek dan naga bermaksud untuk memburu seekor kelinci di sebelah Utara. Tiba-tiba terdengar suara tangisan seorang wanita dari arah barat. Merekapun mengikuti tangisan tersebut hingga ke gapura. Ternyata wanita yang seumuran kakek tersebut terjebak di hutan. Kakek mengajak nenek kerumahnya. Dan tidak lama mereka menikah. Mereka mempunyai dua keturunan laki-laki dan perempuan. Karena rumah tidak cukup untuk tempat tinggal anak dan cucunya nanti, akhirnya ki Rejo meminta izin kepada si naga untuk mengambil kayu jati lagi. Naga mamberi syarat agar membuatkan sebuah sungai yang besar untuk dia tinggal. Ki Rejo membuatkan sungai di selatan tempat pertama kali dia menemukan naga dan sekarang dijuluki kanal. Pada sore hari, kakek dan nenek pergi kesungai “kanal” untuk menjenguk naga dan memberi pesan. Kakek memanggil dan naga pun segera keluar. “Naga, saya akan memberi tugas kepada mu, tolong lindungilah anak dan cucu saya kelak dari musibah dan jadikan para pemimpin di desa ini menjadi seorang yang mengasihi.” Kata kakek. Naga menjulurkan lidahnya yang berarti iya. Setelah berbicara dengan naga, kakek terjatuh dan meninggal. Dan nenek memberi nama desa tersebut, desa Jatirejo yang berarti Jati yaitu sumber pangan yang berasal dari kayu jati dan Rejo yang berarti tentram sekaligus nama dari Ngremo Raharjo atau ki Rejo.



Semoga Bermanfaat :)

Workshop AMOS