Tuesday, December 13, 2016

KOMPOSISI FOTO DIGITAL "Karya Seni Foto Digital"



KOMPOSISI FOTO DIGITAL
 “Karya Seni Foto Digital”


     Disusun Oleh :
1.      Aris Sairi                          (07)
2.      Eva Ria Safitri                  (14)
3.      Kisna Ananda A.N           (21)
4.      Rijal Maarif                      (28)
5.      Zaimatul Abror                 (35)


XII MULTIMEDIA 1
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1 DEMAK
Jl. Sultan Trenggono No. 87 Telp. (0291) 685519, 682017 Demak 59516
Fax. : (0291) 685519 Website : smkn1demak.sch.id
email : smkn1demak@yahoo.com


ELEMEN GRAFIS

Desain Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu Desain dan Grafis, kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi, Desain Grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bias menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar.
Dalam Pembuatan sebuah desain kita perlu memperhatikan bentuk desain yang diinginkan. Tentunya supaya desain sesuai maksud dan tujuan pembuatannya, maka ada pembuatan elemen-elemen desain yang perlu diperhatikan yaitu garis, bentuk, tekstur, ruang, ukuran dan warna
1.      Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung.
2.      Bentuk (Shape)
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (Shape) atau bentuk plastis (Form). Bangun (Shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (Value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
3.      Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya. Secara sederhana tekstur dapat dikelompokkan ke dalam tekstur kasar nyata, tekstur kasar semu dan tekstur halus.
4.      Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
5.      Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu. Setiap bentuk tentu memiliki ukuran, besar kecil, panjang pendek, tinggi rendah. Ukuran-ukuran ini bukan dimaksudkan dalam besaran sentimeter atau meter, tetapi ukuran yang bersifat nisbi. Nisbi artinya ukuran-ukuran tersebut tidak memiliki nilai mutlak, tetapi bersifat relatif atau tergantung pada area dimana bentuk tersebut berada. Suatu bentuk dikatakan besar manakala diletakkan pada area sempit, dan bentuk dengan ukuran yang sama dikatakan kecil manakala diletakkan pada area luas. Ukuran dapat mempengaruhi bentuk ruang. Ukuran kecil tampak berada di belakang/jauh dan ukuran besar seolah berada di depan/dekat, sehingga unsur ukuran dapat membantu membentuk ruang maya. Bentuk dengan ukuran besar terasa menguasai ruang, tetapi ukuran besar yang terpotong bingkai akan kehilangan bentuknya dan tidak menguasai ruang lagi. Bentuk dengan ukuran kecil terasa tertelan ruang, tetapi makin kecil dan menyendiri, atau kecil diantara ukuran-ukuran besar justru akan menarik perhatian dan menciptakan dominasi.
6.      Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.


LAYOUT

Memadukan unsur-unsur grafis untuk menghasilkan media komunikasi visual yang komunikatif merupakan seni tersendiri. Pengorganisasian dan penataan unsur-unsur yang akan disertakan harus memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam dunia grafis dikenal istilah lay out, yaitu sebuah sketsa rancangan awal untuk menggambarkan organisasi unsur-unsur komunikasi grafis yang akan disertakan. Usaha untuk menyusun, menata dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, persuasif menarik perhatian dan mendukung pencapaian tujuan secara cepat dan tepat dikenal dengan istilah tata letak.
Jenis tata letak yang umum digunakan adalah vertical, horizontal dan diagonal. Namun format vertical dan horizontal terkadang masih menyisakan banyak ruang kosong. Berikut ini contoh berbagai format tata letak dan karakteristiknya.
1.      Format /
Menghasilkan ruang kosong terlalu banyak, kesannya sepi dan banyak informasi tidak termuat.
2.      Format L
Cukup dinamis, sirkulasi ruang gerak cukup dan memiliki kesan pandangan terarah.
3.      Format Z
Cukup dinamis, sirkulasi ruang gerak cukup, kesan pandangan sudah diarahkan.
4.      Format X
Menghasilkan efek padat, sempit, sirkulasi ruang gerak dan pandangan tidak terfokus.
 

STORYBOARD

Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita.Salah satu  tahapan penting dalam produksi adalah membuat storyboard, setelah sutradara dan pengarah fotografi  membahas sebuah adegan mereka kemudian bertemu dengan artis storyboard untuk  menterjemahkan gagasan mereka dalam gambar. Disitu terbentuklah rancangan-rancangan, dan ketika dirasa ada sesuatu yang kurang pas atau ada kendala-kendala dalam pengambilan gambar nantinya akan segera dapat dilakukan revisi.
Dengan mengacu pada rencana dalam storyboard para pemain dan kru dapat mengerjakan tugas mereka masing-masing dengan cepat dan tepat.  Storyboard secara gamblang memberikan tata letak visual dari adegan seperti yang terlihat melalui lensa kamera.Storyboard juga berguna bagi editor untuk membantu menyusun scene yang berbeda-beda menjadi sesuai  dengan skenario  dengan lebih mudah dan cepat.

Tujuan Storyboard
Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting dan kameramen memungkinkan seorang pembuat untuk memprevisualisasikan ide-idenya sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide keseluruhan menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita, berperan dalam pewaktuan (timing) pada squence, percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dengan kesinambungan (countinuity) antara element-element dalam sebuah frame.


PENGEMASAN PRODUK

Kemasan memang bukan yang utama namun memegang peranan penting dalam mendapatkan hati konsumen untuk memilih produk tertentu. Kemasan sangat mempengaruhi penampilan produk sehingga menarik konsumen. Kemasan juga sangat penting dalam menjaga mutu produk.
         Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap produk, agar produk dapat sampai ke tangan konsumen dengan selamat, secara kuantitas maupun kualitas.
         Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan. Pengemasan memegang peranan penting dalam mempertahankan mutu produk. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya atau gangguan fisik (gesekan,benturan, getaran). Disamping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu produk agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkusan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik bagi konsumen. Karena itu bentuk, warna, ukuran, kekuatan dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.

No comments:

Post a Comment

Workshop AMOS