KOMPOSISI
FOTO DIGITAL
“Karya Seni Foto Digital”
Disusun
Oleh :
1. Aris Sairi (07)
2. Eva Ria Safitri (14)
3. Kisna Ananda A.N (21)
4. Rijal Maarif (28)
5. Zaimatul Abror (35)
XII
MULTIMEDIA 1
PEMERINTAH
KABUPATEN DEMAK
DINAS
PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1 DEMAK
Jl. Sultan Trenggono No. 87 Telp. (0291) 685519,
682017 Demak 59516
Fax. : (0291) 685519 Website : smkn1demak.sch.id
email : smkn1demak@yahoo.com
ELEMEN
GRAFIS
Desain Grafis berasal dari 2 buah kata
yaitu Desain dan Grafis, kata Desain
berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak
atau merancang. Sedangkan Grafis
adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi, Desain Grafis adalah kombinasi kompleks
antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan
pemikiran khusus dari seorang individu yang bias menggabungkan elemen-elemen
ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna
dalam bidang gambar.
Dalam Pembuatan sebuah desain kita perlu
memperhatikan bentuk desain yang diinginkan. Tentunya supaya desain sesuai
maksud dan tujuan pembuatannya, maka ada pembuatan elemen-elemen
desain yang perlu diperhatikan yaitu garis, bentuk, tekstur, ruang, ukuran
dan warna
1.
Garis
(Line)
Sebuah garis adalah unsur desain
yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga
bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis
adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Garis adalah
goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan
lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai
berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal,
melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi
sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan
gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan
garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk
menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung.
2.
Bentuk
(Shape)
Bentuk dalam pengertian bahasa,
dapat berarti bangun (Shape) atau bentuk plastis (Form). Bangun (Shape) ialah
bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk
menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya.
Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya
unsur nilai (Value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di
dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi
mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
3.
Tekstur
(Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan
(corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba.
Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu
permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain
sebagainya. Secara sederhana tekstur dapat dikelompokkan ke dalam tekstur kasar
nyata, tekstur kasar semu dan tekstur halus.
4.
Ruang
(Space)
Ruang merupakan jarak antara
suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan
unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda
tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda
tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan
kapan harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang
digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
5.
Ukuran
(Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam
desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur
ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain
anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih
dahulu. Setiap bentuk tentu memiliki ukuran, besar kecil, panjang pendek,
tinggi rendah. Ukuran-ukuran ini bukan dimaksudkan dalam besaran sentimeter
atau meter, tetapi ukuran yang bersifat nisbi. Nisbi artinya ukuran-ukuran
tersebut tidak memiliki nilai mutlak, tetapi bersifat relatif atau tergantung
pada area dimana bentuk tersebut berada. Suatu bentuk dikatakan besar manakala
diletakkan pada area sempit, dan bentuk dengan ukuran yang sama dikatakan kecil
manakala diletakkan pada area luas. Ukuran dapat mempengaruhi bentuk ruang.
Ukuran kecil tampak berada di belakang/jauh dan ukuran besar seolah berada di
depan/dekat, sehingga unsur ukuran dapat membantu membentuk ruang maya. Bentuk
dengan ukuran besar terasa menguasai ruang, tetapi ukuran besar yang terpotong
bingkai akan kehilangan bentuknya dan tidak menguasai ruang lagi. Bentuk dengan
ukuran kecil terasa tertelan ruang, tetapi makin kecil dan menyendiri, atau
kecil diantara ukuran-ukuran besar justru akan menarik perhatian dan
menciptakan dominasi.
6.
Warna
(Color)
Warna merupakan unsur penting
dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas,
menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual
secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang
ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB) yang biasanya digunakan
pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan
unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK) yang biasanya
digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti
kertas, logam, kain atau plastik.
LAYOUT
Memadukan unsur-unsur grafis
untuk menghasilkan media komunikasi visual yang komunikatif merupakan seni
tersendiri. Pengorganisasian dan penataan unsur-unsur yang akan disertakan
harus memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam
dunia grafis dikenal istilah lay out,
yaitu sebuah sketsa rancangan awal untuk menggambarkan organisasi unsur-unsur
komunikasi grafis yang akan disertakan. Usaha untuk menyusun, menata dan
memadukan unsur-unsur komunikasi grafis menjadi media komunikasi visual yang
komunikatif, estetik, persuasif menarik perhatian dan mendukung pencapaian
tujuan secara cepat dan tepat dikenal dengan istilah tata letak.
Jenis tata letak yang umum
digunakan adalah vertical, horizontal dan diagonal. Namun format vertical dan
horizontal terkadang masih menyisakan banyak ruang kosong. Berikut ini contoh
berbagai format tata letak dan karakteristiknya.
1.
Format
/
Menghasilkan ruang kosong terlalu
banyak, kesannya sepi dan banyak informasi tidak termuat.
2.
Format
L
Cukup dinamis, sirkulasi ruang
gerak cukup dan memiliki kesan pandangan terarah.
3.
Format
Z
Cukup dinamis, sirkulasi ruang
gerak cukup, kesan pandangan sudah diarahkan.
4.
Format
X
Menghasilkan efek padat, sempit,
sirkulasi ruang gerak dan pandangan tidak terfokus.
STORYBOARD
Storyboard adalah
sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard
kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah,
karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang
tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita.Salah
satu tahapan penting dalam produksi adalah membuat storyboard, setelah
sutradara dan pengarah fotografi membahas sebuah adegan mereka kemudian
bertemu dengan artis storyboard untuk menterjemahkan gagasan mereka dalam
gambar. Disitu terbentuklah rancangan-rancangan, dan ketika dirasa ada sesuatu
yang kurang pas atau ada kendala-kendala dalam pengambilan gambar nantinya akan
segera dapat dilakukan revisi.
Dengan mengacu pada rencana dalam storyboard para
pemain dan kru dapat mengerjakan tugas mereka masing-masing dengan cepat dan
tepat. Storyboard secara gamblang memberikan tata letak visual dari
adegan seperti yang terlihat melalui lensa kamera.Storyboard juga berguna bagi
editor untuk membantu menyusun scene yang berbeda-beda menjadi sesuai
dengan skenario dengan lebih mudah dan cepat.
Tujuan Storyboard
Sebagai panduan bagi orang-orang
yang terlibat di dalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting dan
kameramen memungkinkan seorang pembuat untuk memprevisualisasikan ide-idenya sebagai
Alat untuk mengkomunikasi ide keseluruhan menjelaskan tentang alur narasi dari
sebuah cerita, berperan dalam pewaktuan (timing) pada squence,
percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dengan kesinambungan
(countinuity) antara element-element dalam sebuah frame.
PENGEMASAN PRODUK
Kemasan memang bukan yang utama namun memegang peranan
penting dalam mendapatkan hati konsumen untuk memilih produk tertentu. Kemasan
sangat mempengaruhi penampilan produk sehingga menarik konsumen. Kemasan juga
sangat penting dalam menjaga mutu produk.
Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap produk, agar
produk dapat sampai ke tangan konsumen dengan selamat, secara kuantitas maupun
kualitas.
Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan. Pengemasan
memegang peranan penting dalam mempertahankan mutu produk. Adanya wadah atau
pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk
yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya atau gangguan fisik
(gesekan,benturan, getaran). Disamping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan
suatu produk agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan
dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkusan berfungsi sebagai
perangsang atau daya tarik bagi konsumen. Karena itu bentuk, warna, ukuran,
kekuatan dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.
No comments:
Post a Comment